
Keputihan adalah hal yang wajar dan umum terjadi pada wanita. Namun, tidak sedikit perempuan yang merasa cemas atau bahkan salah paham tentang kondisi ini. Banyak mitos yang berkembang di masyarakat membuat keputihan sering dianggap sebagai tanda penyakit atau sesuatu yang memalukan. Padahal, tidak semua keputihan itu berbahaya.
PAFI PANARAGAN JAYA (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) hadir untuk memberikan edukasi yang benar tentang kesehatan, termasuk seputar keputihan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa mitos umum tentang keputihan dan fakta yang sebenarnya, agar kamu bisa lebih tenang dan tahu kapan harus waspada.
Apa Itu Keputihan?
Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina, yang berfungsi menjaga kebersihan dan kelembapan organ intim wanita. Keputihan juga membantu mencegah infeksi dengan cara membawa keluar bakteri dan sel mati. Secara umum, keputihan dibagi menjadi dua jenis:
-
Keputihan normal (fisiologis)
Cairan bening atau agak putih, tidak berbau, dan tidak menyebabkan gatal. Umumnya terjadi sebelum atau sesudah menstruasi, saat ovulasi, atau karena rangsangan seksual. -
Keputihan tidak normal (patologis)
Cairan berwarna kuning, hijau, atau abu-abu, berbau menyengat, dan bisa disertai gatal, nyeri, atau rasa panas. Biasanya menandakan adanya infeksi jamur, bakteri, atau penyakit menular seksual.
Mitos dan Fakta Seputar Keputihan
Berikut beberapa mitos yang sering beredar dan klarifikasinya dari edukasi yang dibawa oleh PAFI PANARAGAN JAYA:
Mitos 1: Semua keputihan adalah tanda penyakit
Fakta:
Tidak semua keputihan berarti penyakit. Keputihan normal adalah bagian dari sistem pertahanan tubuh wanita. Jika tidak berwarna mencolok, tidak bau, dan tidak menimbulkan gejala lain, itu hal yang wajar.
Mitos 2: Keputihan bisa hilang total dengan minum jamu atau obat tertentu
Fakta:
Minum jamu atau obat tanpa resep bisa membahayakan. Beberapa produk malah mengganggu keseimbangan flora normal di vagina. PAFI menyarankan untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker atau tenaga medis sebelum menggunakan obat-obatan.
Mitos 3: Keputihan hanya terjadi jika tidak menjaga kebersihan
Fakta:
Meskipun kebersihan penting, keputihan juga bisa terjadi karena perubahan hormon, stres, atau konsumsi antibiotik. Kebersihan yang terlalu ekstrem, seperti penggunaan sabun pembersih dengan kandungan keras, justru bisa menyebabkan iritasi.
Mitos 4: Keputihan bisa menular lewat toilet umum
Fakta:
Risiko tertular infeksi dari toilet umum sangat kecil. Kebanyakan infeksi vagina disebabkan oleh perubahan bakteri di dalam tubuh sendiri atau karena kontak seksual, bukan dari dudukan toilet.
Mitos 5: Keputihan tidak perlu diperiksakan ke dokter
Fakta:
Keputihan yang berwarna mencolok, berbau tidak sedap, disertai nyeri atau gatal sebaiknya segera diperiksakan. Ini bisa menjadi tanda infeksi serius. Menurut PAFI, semakin cepat ditangani, semakin mudah pengobatannya.
Kapan Harus Waspada?
PAFI PANARAGAN JAYA mendorong masyarakat, khususnya perempuan, untuk memperhatikan gejala berikut sebagai tanda keputihan tidak normal:
-
Warna keputihan kuning, hijau, atau abu-abu
-
Berbau amis atau menyengat
-
Disertai rasa gatal, perih, atau nyeri saat buang air kecil
-
Muncul bercak darah di luar masa haid
-
Terjadi terus-menerus dan makin parah
Jika kamu mengalami satu atau lebih gejala di atas, sebaiknya segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Tips Menjaga Kesehatan Vagina
Sebagai bagian dari edukasi berkelanjutan, PAFI menyarankan beberapa langkah mudah untuk menjaga kesehatan area kewanitaan:
-
Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang menyerap keringat
-
Ganti pakaian dalam minimal dua kali sehari
-
Jangan menggunakan sabun atau cairan pembersih vagina secara berlebihan
-
Hindari douching atau menyemprotkan air ke dalam vagina
-
Konsumsi makanan bergizi dan cukup air putih
Keputihan adalah bagian alami dari tubuh wanita. Tidak semua keputihan berbahaya, namun penting untuk tahu kapan kondisi tersebut tidak normal. Edukasi yang benar sangat penting agar perempuan tidak salah langkah dalam menangani masalah ini.
PAFI PANARAGAN JAYA (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) berkomitmen untuk terus memberikan informasi kesehatan yang mudah dipahami dan terpercaya, demi meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Jadi, jangan ragu untuk bertanya pada tenaga farmasi atau tenaga medis jika kamu merasa ada yang tidak biasa dengan tubuhmu. Ingat, lebih baik mencegah daripada mengobati.